CARA MEMBUAT LATAR BELAKANG SUATU PENELITIAN
Sumber foto : Huffingtonpost http://www.tribunnews.com/lifestyle/2016/03/27/penelitian-orang-pintar-punya-teman-lebih-sedikit |
Sumber foto : avoskinbeauty.com |
Latar belakang masalah PTK
yang baik setidaknya memiliki beberapa unsur berikut:
(1)Kondisi ideal di dalam
kelas/pembelajaran yang diharapkan oleh guru/peneliti;
(2) Kenyataan yang saat ini
sedang terjadi yang dihadapi guru/peneliti;
(3) Kesenjangan antara
kondisi ideal dengan kenyataan yang dihadapi beserta penyebab munculnya
kesenjangan tersebut. Penyebab munculnya masalah ini disebut juga dengan akar
masalah;
(4) Urgensi penyelesaian
masalah, atau dengan kata lain dampak-dampak negatif jika permasalahan di
kelas/pembelajaran guru tersebut tidak diselesaikan; dan
(5) Alternatif
solusi/pemecahan masalah berupa tindakan yang diperkirakan dapat menyelesaikan
masalah. Jika kelima hal tersebut termuat dalam latar belakang masalah sebuah
penelitian tindakan kelas, maka latar belakang tersebut dapat dikatakan baik.
Pengembangan latar belakang masalah pada proposal PTK
NO
|
UNSUR
|
CONTOH
ISI PRAGRAF
|
1
|
Kondisi
ideal di dalam kelas/pembelajaran yang diaharapkan oleh guru/peneliti
|
Pada
pembelajaran PJOK pemahaman tentang konsep dan keterampilan dalam gerak tentu
menjadi sangat penting, pemahaman tentang konsep akan berpengaruh pada
keterampilan yang di hasilkan atau pemecahan masalah dalam tugas-tugas gerak
yang diberikan, pemahama tentang konsep-konsep gerak yang baik semestinya
akan mempermudah mereka dalam mencapai
KKM kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan sekolah
|
2
|
Kondisi
saat ini di dalam kelas/pembelajaran guru/peneliti
|
Kenyataanya
dikelas VIIIB SMP Negeri 1 Sungai Penuh masih jauh dari kondisi ideal
tersebut, pemahaman terhadap konsep-konsep pelajaran PJOK untuk materi senam
ritmik masih rendah (rata-rata 45%). Selain itu jumlah peserta didik yang
berhasil mencapai dan melampaui KKM kurang dari 75%. KKM mata pelajaran PJOK pada tahun pelajaran
2015-2016 yang lalu adalah 70. jumlah peserta didik yang berhasil mencapai
dan melampaui KKM kurang dari 75% ini menyebabkan guru harus melakukan pembelajaran remedial
secara klasikal. Kemudian KKM mata pelajaran PJOK pada tahun pelajaran
2016-2017 ini telah ditingkatkan menjadi 75, hal ini juga berarti bahwa
kemungkinan persentase peserta didik yang tidak dapat mencapai KKM tersebut
akan semakin besar
|
3
|
Kesenjangan
antara kondisi idela (No1) dengan Kondisi Saat ini (No2) beserta penyebab
munculnya kesenjanan dengan kata lain akar permasalahan yang muncul/sumber
masalah
|
Beberapa
kemungkinan penyebab rendahnya pemahaman peserta didik tentang materi senam ritmik sehingga berakibat
rendahnya nilai rata-rata kelas dan ketuntasan klasikal yang tidak tercapai
adalah : 1) materi senam ritmik merupakan materi yang memerlukan pemahaman
tentang konsep-konsep serta penerapannya dalam praktik gerak/unjuk kerja cukup sulit. 2) metode pembelajaran yang digunakan masih belum cukup untuk
memfalisitasi pemerolehan pemahanan dan unjuk kerja bagi peserta didik
|
4.
|
Urgensi
pennyelesaian msalah atau denga kata lain dampak-dampak negatife jika
permasalahan di kelas tersebut tidak diselesaikan
|
Kondisi
demikian apabila terus dibiarkan akan berdampak buruk terhadap kualitas
pembelajaran mata pelajaran PJOK di kelas VIIIB tersebut khususnya dan SMP N1
Sungai Penuh secara keseluruhan. Padahal materi senam ritmik salah satu
materi yang esensial dalam kurikulum, hal ini tercermin dari selalu
termuatnya materi ini dalam standar kompetensi lulusan (SKL) untuk ujian
nasional pada 3 tahun terakhir ini
|
5
|
Alternative
solusi/pemecahan masalah terbaik yang diperkirakan dapat menyelesaikan
masalah
|
Salah
satu alternative pemecahan masalah diatas yang mungkin untuk dilaksanakan oleh
guru dalam melaksanakan pembelajaran
PJOK dengan menggunakan metode discovery learning dangan pendekatan
scientifik. Karena Discovery Learning 1) dapat membantu
siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan-keterampilan dan
proses-proses kognitif. Usaha penemuan merupakan kunci dalam proses ini,
seseorang tergantung bagaimana cara belajarnya. 2) Pengetahuan yang diperoleh
melalui metode ini sangat pribadi dan ampuh karena menguatkan pengertian,
ingatan dan transfer. 3) Menimbulkan rasa senang pada siswa, karena tumbuhnya
rasa menyelidiki dan berhasil.4) Dalam mengaplikasikan
metode Discovery Learning guru berperan sebagai pembimbing dengan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif, sebagaimana pendapat guru
harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan
tujuan.
|
Latar belakang Masalah PTK setidaknya berisi
paragraf yang memuat hal-hal yang seharusnya (ideal) dan kenyataan yang
terjadi. Masalah merupakan kesenjangan antara yang diharapkan (hal-hal yang
ideal) dan kenyataan yang dihadapi. Peneliti ingin mempersempit jarak antara
kedua hal tersebut atau memperbaiki kesenjangan yang ada. Oleh karenanya, dalam
latar belakang juga dijelaskan alasan mengapa kesenjangan tersebut diperbaiki
dan bagaimana cara memperbaikinya serta bagaimana dampaknya jika masalah
tersebut dibiarkan berlarut larut.
Latar belakang masalah PTK yang baik setidaknya
memiliki beberapa unsur berikut: (1)Kondisi ideal di dalam kelas/pembelajaran
yang diharapkan oleh guru/peneliti; (2) Kenyataan yang saat ini sedang terjadi
yang dihadapi guru/peneliti; (3) Kesenjangan antara kondisi ideal dengan
kenyataan yang dihadapi beserta penyebab munculnya kesenjangan tersebut.
Penyebab munculnya masalah ini disebut juga dengan akar masalah; (4) Urgensi
penyelesaian masalah, atau dengan kata lain dampak-dampak negatif jika
permasalahan di kelas/pembelajaran guru tersebut tidak diselesaikan; dan (5)
Alternatif solusi/pemecahan masalah berupa tindakan yang diperkirakan dapat
menyelesaikan masalah. Jika kelima hal tersebut termuat dalam latar belakang
masalah sebuah penelitian tindakan kelas, maka latar belakang tersebut dapat
dikatakan baik.
0 komentar:
Posting Komentar