Fits dan Posner multi-stage theory Mengidentifikasi 3 tahap pembelajaran tertentu: tahap kognitif, asosiatif, dan otonom. Jadi saat pelajar berkembang melalui tahap ini, mereka akan lolos dari kinerja yang tidak terampil dengan banyak kesalahan pada kinerja yang terampil dengan hanya kesalahan yang sangat kecil.
Tahap Kognitif:
Inilah tahap awal pembelajaran. Apa yang terjadi pada tahap awal ini adalah aspek kognitif seperti memahami sifat dan / atau tujuan dari aktivitas atau aktivitas. Untuk memberi contoh pada tahap ini saya akan berbicara tentang seorang siswa yang pertama belajar menendang sepak bola Australia. Siswa telah menerima instruksi dari guru melalui indera visual dan pendengaran. Instruksi seperti: A) Bagaimana cara memegang bola? B) Urutan run-up? C) Cara menjatuhkan bola D) Kapan dan kemana harus menjatuhkan bola E) Selalu arahkan kaki Anda sebelum dan sesudah memukul F) Ikuti melalui dengan menendang kaki. Siswa kemudian akan memiliki percobaan awal menggunakan informasi ini. Uji coba awal akan penuh dengan kesalahan. Tahap awal ini membutuhkan tingkat konsentrasi dan perhatian yang tinggi. Pada tahap awal ini, siswa memerlukan instruksi khusus untuk membantu mereka memperbaiki kesalahan yang ada karena siswa tidak akan sering tahu bagaimana memperbaikinya sendiri.
Tahap Asosiatif:
Ini adalah tahap tengah pembelajaran dimana dasar keterampilan telah ditetapkan dan dipelajari dan pelajar kemudian dapat mulai memperbaiki keterampilan yang diberikan. Pada tahap ini, pesepakbola muda itu akan belajar teknik menendang sepak bola, sekarang saatnya berlatih menendang untuk mendapatkan akurasi atau menendang seseorang saat beraktivitas dan mulai associate dirinya dengan situasi belajar. Tahap ini membutuhkan sedikit konsentrasi sehingga tahap kognitif namun tetap membutuhkan jumlah yang cukup besar. Kesalahan akan turun secara bertahap selama tahap ini. Peran instruktur atau guru pada tahap ini adalah memberi pelajar informasi tambahan yang berfokus pada tindakan tertentu dan menunjukkan isyarat yang relevan.
Tahap Otonom:
Ini adalah tahap akhir belajar dimana setelah banyak berlatih, pelajar telah menguasai keterampilan. Pada tahap ini peserta didik dapat melakukan keterampilan dengan sedikit usaha dan sedikit kesalahan. Nama otonom menunjukkan bahwa keterampilan telah menjadi hampir otomatis dan membutuhkan sedikit konsentrasi dan perhatian. Pada tahap ini pembelajar bisa mulai menyusun strategi tentang situasi permainan daripada mengkhawatirkan seberapa besar kekuatan untuk menerapkan atau lintasan tendangan. Pada tahap ini instruktur atau guru hanya perlu memfasilitasi situasi belajar karena pelajar akan memiliki pengetahuan untuk memperbaiki kesalahan sendiri.
sumber : http://ehlt.flinders.edu.au/education/DLiT/2004/18stages/multi_stage_theory.htm
0 komentar:
Posting Komentar