Pemilihan ketua osis SMP Negeri 1 Sungai Penuh berlangsung pada hari senin 30 Oktober 2017, dengan di awali oleh kepala sekolah dan guru kemudian di lanjutkan oleh siswa siswi SMP Negeri 1 Sungai Penuh yang berjumlah 676 siswa dari kelas 7 kelas 8 dan kelas 9, pemilihan ketua osis ini merupakan salah satu bentuk dari pembelajaran demokrasi bagi siswa, walaupun sedikit menyita jam tatap muka belajar guru
SMP Negeri 1 Sungai Penuh setiap tahun selalu menyelenggarakan pemilihan ketua osis dengan sistem pemilihan langsung seperti halnya pemilihan presiden, gubernur atau wali kota bupati, sebelum pemilihan ini para calon terlebih melakukan kampanye dengan menyebarkan selebaran dan program unggulan mereka masing masing yang sejalan dengan program SMP Negeri 1 Sungai Penuh sebagai sekolah rujukan nasional yang merupakan satu satunya sekolah rujukan nasional tingkat SMP yang ada di kota-sungai-penuh. ok
DEMOKRASI
Pemilihan Ketua Osis SMP N 1 Sungai Penuh.
PRAMUKA
Kegiatan Pramuka SMPN 1 Sungaipenuh untuk meningkatkan disiplin, kreativitas dan kemandirian.
BUDAYA
Bersama Siswa Berpakaian Adat Daerah Kerinci.
PENDIDIKAN OLAH RAGA
Pembelajaran tentang Bola Basket, Teknik dasar mendrible bola.
PENDIDIKAN KARAKTER
Shalat Ghaib Bersama untuk warga Rohingya di Halaman SMP N 1 Sungaipenuh.
Minggu, 29 Oktober 2017
Pemilihan Ketua OSIS
Jumat, 20 Oktober 2017
Fungsi Penilaian
Fungsi Evaluasi dan penilaian dalam pembelajaran adalah untuk mengetahui tingkat ketercapain peserta didik pada setiap kompetensi dasar yang telah di berikan, yang hasil akhir nya dalam bentuk angka-angka dengan demikian guru yang dalam hal ini adalah pemberi informasi, sebagai fasilitator dalam proses belajar siswa di kelas perlu untuk melakukan penilaian, dengan demikian hasil dari penilaian tersebut menjadi pedoman bagi guru dalam menentukan metode / model pembelajaran yang lebih tepat sehingga dapat memperbaiki jumlah siswa yang mampu mencapai tingkat keberhsilan yang lebih baik.
Sabtu, 14 Oktober 2017
Tari Rangguk
Sejarah Tari Rangguk Tarian Tradisional Kerinci Jambi,
Tari Rangguk tari tradisional Jambi yang telah sejak dulu dikenal oleh masyarakat Kerinci. Menurut seorang Ulama yang ada di kabupaten Kerinci menjelaskan bahwa tari Rangguk telah ada sejak abad ke -19
Ulama yang menunaikan ibadah di tanah suci Mekkah selain belajar ilmu agama juga belajar seni tradisional yaitu rebana yang sambil menganggukan kepala.
Sepulangnya dari Mekkah ulama tersebut berdakwah dan untuk menarik perhatian menggunakan alat musik rebana dengan gerakan menganggukan kepala serta melantunkan pantun dan pujian kepada Allah.
Tari Rangguk dengan ciri menganggukan kepala mengikuti lantunan musik rebana merupakan hasil perkembangan seni setelah masyarakat Kerinci mengenal ajaran agama Islam.
Tari Ranggik banyak terkandung nilai estetik atau keindahan dan nilai spiritual yang bersumber ajaran Islam yang terletak pada selingan pantun puji- pujian selain gerakan menganggukan kepala dan irama musik tabuhan rebana.
Gerakan tari Rangguk tersebut diambil dari gerakan tumbuh- tumbuhan, gerak riang dan lenggak- lenggok manusia yang terkombinasi menjadi satu. Tarian ini bermakna spiritual dan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT.
Kini dalam perkembangan tari Rangguk disesuaikan dengan kondisi serta tempat tari tersebut dimainkan, Misalnya tari Rangguk untuk hiburan pemainya mengangguk menabuh rebana dan duduk melingkar. Berbeda dengan tari Rangguk pada saat menyambut tamu penari berdiri dan berbaris serta memukul rebana dan sebagai simbol selamat datang kepala penari mengangguk kepada tamu.
Fungsi sosial lain tari Rangguk adalah ditampilkan pada pesta upacara adat Kerinci Kenduri Sko atau pesta pusaka dan pemberian gelar luhah bagi pemimpin negeri. Pesta pusaka atau Kenduri Sko diadakan pada upacara pengangkatan atau pemberian gelar adat Kerinci seperti gelar Rio Depatu, Datuk, Mangku, Datuk dan pimpinan Suku.
Busana yang digunakan adalah pakaian adat Kerinci yang berupa baju kurung berukir keemasan serta suluk benang emas. Kini busana pakaian tari Rangguk telah banyak perubahan
Sumber. www.tempolagu.tk/2016/11/tari-rangguk-tarian-tradisional-kerinci.html
Sumber Foto. Koleksi pribadi Okamiharja37.blogspot.co.id
Jumat, 13 Oktober 2017
Reuni akbar SMPN 1 Sungai Penuh.
Reuni akbar dan HUT SMP Negeri 1 Sungai Penuh 15 Oktober 2017. Meriah dan sukses
Dihadiri oleh lintas genarasi.
Selasa, 03 Oktober 2017
LIMA M KURIKULUM 2013
Pendekatan 5M untuk Pelatihan Guru (+7)
Terlepas dari pro kontra dari Kurikulum 2013, hal yang paling memorable dari pelatihan kurikulum 2013 yang saya ikuti di sekolah adalah pendekatan 5M yang menciptakan pembelajaran yang aktif. Pendekatan 5M ini adalah:
1. Mengamati
2. Menanya
3. Mengumpulkan data
4. Mengasosiasi
5. Menyimpulkan
Namun, dalam post ini saya tidak akan membahasnya dalam perspektif pembelajaran dalam kelas, tetapi saya membayangkan bagaimana jika pelatihan guru juga menerapkan pendekatan 5 M ini. Memang tidak setiap saat pelatihan guru harus menggunakan metode ini, hanya jika kita ingin memberikan contoh kepada guru-guru kita, pendekatan 5 M ini perlu digunakan dalam beberapa kesempatan PD. Ingat guru juga pembelajar yang juga perlu belajar dengan pendekatan ini.
Berikut ide bagaimana Prinsip 5M ini diterapkan dalam pelatihan guru.
1. MENGAMATI
Ajak guru mengamati apa yang sering atau pernah dilakukan guru di kelasnya.
Tampilkan contoh nyata masalah yang dialami oleh guru sehari-hari.
Berikan waktu untuk guru melihat dan merenungkan isu yang relevan dalam kehidupannya.
2. MENANYA
Buka kesempatan guru untuk mengajukan pertanyaan tentang materi pelatihan
Libatkan guru dalam menjawab pertanyaan yang diajukan guru lain
Jadilah moderator yang dapat mengelola pertanyaan, respon, dan jawaban dari guru.
3. MENGUMPULKAN DATA
Latih guru untuk mengumpulkan data dalam menjawab permalahan yang dibahas lewat:
- Berdiskusi dengan teman sekerjanya
– Browsing internet untuk mencari sumber-sumber yang relevan
– Baca buku/artikel/majalah yang menambah wawasan terhadap isu yang dibahas
4. MENGASOSIASI
Berikan kesempatan guru menyampaikan hasil diskusinya
Catat, tampilkan, dan bahas setiap poin yang dibagikan oleh guru.
Berikan petunjuk yang simpel, sederhana, dan serelevan menuntun guru merumuskan kesimpulan bersama
5. MENGKOMUNIKASIKAN
Undang guru menyampaikan kesimpulan yang ia dapat secara lisan di depan dari berbagai perspektif
Buka kesempatan untuk guru untuk membagikan kesimpulan di media sosial, blog, tulisan, atau email
Komunikasikan dengan kesimpulan di akhir beserta komentar anda tentang pelatihan guru
Saya yakin dalam menerapkan pendekatan 5M ini dibutuhkan persiapan yang maksimal dimana pembicara/pemberi materi tidak hanya sekedar menjelaskan apa yang disampaikan satu arah, tapi juga mengajak guru menerapkan pendekatan5M ini dalam memperlengkapi guru.
Jika guru sudah belajar menggunakan pendekatan ini, saya tidak ragu jika guru pun akan lebih mudah menerapkanya di kelas lebih baik karena guru sendiri sudah merasakan bagaimana menjadi siswa dengan pendekatan 5M ini.
Sumber: Guraru.org